MASIH BANYAK EMIL EMIL ..... YANG LAIN
Kami warga Trenggalek mempunyai Bupati yang mempunyai kelas baik dibanding dengan bupati lain diwilayah seantero Indonesia. Kalau tidak percaya silakan ke Trenggalek, maka anda akan menemukan banyak sekali perubahan fisik maupun non fisik yang merupakan olah hasil kinerja Pak Emil. Jika tidak mau, Minimal ambil android anda dan silakan tekan prestasi prestasi Emil di internet, maka akan banyak sekali jawaban oleh pertanyaan singkat anda.
Pada kesempatan ini bukan untuk menjelaskan detail dari realisasi kerja Pak Emil selama 3 tahun menjabat di Trenggalek. Ini berawal dari polemik antara komunitas orang / perorangan yang pro dan kontra terhadap majunya Bapak Bupati kita ke jenjang Provinsi Jawa Timur, menjadi calon Wakil Gubernur.
Polemik pertama tentang ramainya pendapat yang mengatakan Emil tidak akan tinggal gelanggang. Artinya apabila nantinya rakyat Jawa Timur menghendaki Emil resmi menyandang mantan Bupati Trenggalek, beliau akan terus berjuang demi warga yang ditinggalkannya, tidak akan melupakannya. Beliau tidak lupa, ingat betul saat pertama menginjakkan kaki di Pendopo Trenggalek, nama beliau dibesarkan dari Trenggalek.
Polemik yang kedua adalah pendapat yang mengatakan bahwa Emil belum waktunya "mentalak" Trenggalek. Hal ini dikarenakan baru 3 Tahun meminang sedangkan kewajiban dan hak warga Trengalek belum dipenuhi semuanya. Apa kewajibannya, dituntaskannya janji kampanye 3 tahun silam. Bagaimana orang trenggalek sebagian mengatakan begitu, sebab Pak emil adalah masa depan Dan harapan warga Trenggalek. Istilahnya, seorang yang berkeluarga istri tidak membolehkan suami nya pergi sebab tidak ada lagi yang memberikan nafkah kepadanya. Jadi, penawanan Pak Emil untuk tetap dirumah Trenggalek adalah sebenar benarnya cinta seorang warga kepada Bupatinya.
Kami lantas terus berfikir dan mencoba meneñangkan diri atas dua polemik tersebut, toh masih banyak Emil Emil.....yang lain. Mari kita lekas beranjak mendiskusikannya.
Tahun 2018 hingga 2019 adalah tahun yang bisa dikatakan tahun politik. Setiap gerak gerik dan tingkah laku seseorang yang "menjabat" akan ditengarahi mulai bermain politik. Wacana nasional akan berpengaruh dan mampu membuat bergejolaknya warga didaerah. Isu nasional dan yang terbaluti "hoaks" akan membuat orang bisa mabuk. Maka hanya orang yang berpegang pada kepercayaan akal fikiran dan hati realistik dan rasional lah yang akan diselamatkan dari kemabukan.
Dari perhelatan pemilihan Gubernur DKI , politik Identitas sangatlah kentara, maka banyak sekali berita hoaks yang beredar demi memuluskan jalan menuju kekuasaan. Maka saat ini hingga nanti pemilihan, warga jawa timur Jangan sampai terbelah dalam kotak kotak identitas. Sebab, politik kapanpun akan meninggi saat pemilihan, dan ketika usai pemilihan, akan selesai. Kembali bekerja dan menuntaskan tugas kehidupan seperti sedia kala.
Baru ini, ketum partai Politik HANURA , Oesman Sapta mendapat mosi tidak percaya dari beberapa pengurus Dewan di daerah. Akibatnya, pak Sapta dipecat dari partai. Atas kondisi polemik yang semakin memuncak tersebut, Pak Wiranto mengatakan bahwa hal tersebut suatu kewajaran. Namanya warga partai adalah pemilik partai sepenuhnya, imbuh pak Wiranto.
Nah, coba kita tarik suasana nasional tersebut menuju ke Trenggalek. Apabila suatu warga partai adalah merupakan pemilik seutuhnya Partai, maka tidaklah salah jika warga Trenggalek adalah pemilik sah dan sepenuhnya Kota Trenggalek. Warga Trenggalek bisa mencari pengganti Pak Emil. Apabila pak emil pergi, masih banyak Putra daerah yang mempunyai kwalitas yang tak kalah dengan Pak emil. Ada pak wabub, mas arifin, ada pak doding (ketua partai PDIP) juga masih muda, ada pak kusprigianto (dimas pendidikan), pak Siswanto (dinas Koperindag) dan setidaknya ada mas amruloh salah satu anak anak muda generasi emas hasil dari bonus demografi 2030 dan banyak tokoh lain dan anak anak muda lainnya. Hehe....
Biarlah pak emil mendapatkan jalannya, toh baiknya juga akan kembali pada warga Trenggalek. Tidak perlu galau, sebab itu akan memperparah kondisi suatu bangsa untuk tidak segera move on dari suatu revolusi besar. Maka sudah saatnya warga trenggalek sadar dan mulai menegapkan jalannya untuk maju tanpa bayang bayang hilangnya Bupati emil. Jangan terlalu mendewakan seseorang pemimpin hingga mengkultuskannya, karena itu suatu dosa.
Jadi, polemik tidak perlu diperpanjang hingga berlarut.
Thanks for reading MASIH BANYAK EMIL EMIL .... YANG LAIN. Please share...!
0 Comment for "MASIH BANYAK EMIL EMIL .... YANG LAIN"