Sura Dira Jayaningrat, Lebur Dening Pangastuti

Ngluruk Tanpa Bala, Menang Tanpa Ngasorake, Sekti Tanpa Aji-Aji, Sugih Tanpa Bandha

Berjuang tanpa perlu membawa massa, Menang tanpa merendahkan atau mempermalukan. Berwibawa tanpa mengandalkan kekuasaan, kekuatan, kekayaan atau keturunan, Kaya tanpa didasari kebendaan.

  • NU ONLINE
  • M. Nuh : Yang Menarik Bukan Siapa Capres 2019, tetapi Siapa Cawapresnya I amruloh saja


    Tulungagung. Profesor Muhammad Nuh kemarin hari minggu 25/2/2018 mengunjungi Tulungagung. Beliau berdiskusi bersama Kahmi Tulungagung dan kahmi Trenggalek di kediaman sesepuh HMI Bapak H.Laitupa. Banyak hal yang disampaikan oleh mantan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan era Susilo Bambang Yudoyono, salah satunya tentang geopolitik nasional.

    Menurutnya, perkara siapa yang menjadi calon Presiden 2019 adalah bukan pembahasan utama, bukan pembahasan yang menarik lagi, melainkan yang menarik adalah siapa calon wakil Presidennya.

    Hal ini dikarenakan, menurut banyak lembaga survei yang berkembang, sangat dimungkinkan hanya ada dua calon. Calonnya ya yang pasti mengemuka dua orang.  “kalau tidak Joko widodo ya Prabowo Subianto” tegas Nuh.

    Negara Indonesia ini memerlukan penyikapan yang sangat serius terkait isu isu kenegaraan dan isu pemerintahan dalam hal ekonomi. Saat ini ada dua hal yang menjadi pilihan utama seorang calon Presiden untuk memilih siapa yang menjadi wakilnya di 2019, yaitu siapa yang mampu mendekati umat dan mampu mengatasi masalah ekonomi. Dua hal ini, menjadi pertimbangan besar yang akan dipilih Calon Presiden untuk menentukan siapa wakilnya.

    Pertama, untuk masalah siapa yang paling dekat dengan umat, diartikan oleh bapak Nuh bahwa saat ini umat banyak yang masih berada di komunitasnya masing masing, padahal untuk menjadi leader harus mampu memasuki lintas komunitas banyak umat yang lain. Nah, seorang pemimpin harus mampu membawa amanah banyak orang, dicintai banyak orang, dekat dengan banyak umat, berbineka dan tanpa adanya perbedaan.

    Selain itu juga, terkait mayoritas umat islam Indonesia, 87 persen adalah umat islam, sisanya 13 persen adalah umat lain. Namun, diantara umat islam 87 persen, hanya menguasai aset sebesar 13 persen, sedangkan umat lain yang 13 persen, menguasai aset sebanyak 87 persen. Sangat mengherankan. Hal ini dikarenakan umat islam belum mampu bersatu, masih sebatas jargon “kalau”, kalau umat islam bersatu.

    Kedua, masalah ekonomi. Sebenarnya pokok permasalahan adalah Defisit anggaran. Sepanjang tahun 2017, defisit APBNP mencapai 2,57 persen, data dari website cnnindonesia. Dalam pembukuan pemerintah defisit anggaran sebesar 345,8 triliun atau 2,57 persen. Menurut pantauan di situs cnnindonesia,belanja pemerintah di tahun ini tercatat meningkat 7,4 persen dibanding tahun lalu yaitu sebesar 1,864,3 triliun. Sementara itu realisasi pendapatan negara sepanjang tahun hanya 1,555,9 triliun.


    Nah, calon wakil presiden yang mampu mengatasi defisit anggaran negara ini dan mampu menjadi wakil umat, dekat dengan umat, akan menjadi prioritas utama calon wakil Presiden 2019.
    Labels: nasional

    Thanks for reading M. Nuh : Yang Menarik Bukan Siapa Capres 2019, tetapi Siapa Cawapresnya I amruloh saja . Please share...!

    0 Comment for "M. Nuh : Yang Menarik Bukan Siapa Capres 2019, tetapi Siapa Cawapresnya I amruloh saja "

    Back To Top