Sura Dira Jayaningrat, Lebur Dening Pangastuti

Ngluruk Tanpa Bala, Menang Tanpa Ngasorake, Sekti Tanpa Aji-Aji, Sugih Tanpa Bandha

Berjuang tanpa perlu membawa massa, Menang tanpa merendahkan atau mempermalukan. Berwibawa tanpa mengandalkan kekuasaan, kekuatan, kekayaan atau keturunan, Kaya tanpa didasari kebendaan.

  • NU ONLINE
  • UMKM NAIK KELAS

    UMKM NAIK KELAS

    Saya amrul, lengkapnya amruloh. Beberapa waktu lalu saya dipanggil oleh kakak tingkat dikampus saya yang juga merupakan pengurus LSM PAMA Trenggalek untuk mengikuti diklat wirausaha pengembangan atau Improve Your Bisnis di UPT BALATKOP Jatim di Malang selama seminggu. Saya mempunyai usaha peternakan ayam petelur yang saya namakan "peternakan ayam petelur YAKUSA". Dari didelegasikannya saya sebagai peserta diklat, diharapkan mampu mengembangkan usaha saya dengan baik dan membentuk kemandirian di kota Trenggalek mengingat bulan desember 2015 MEA diterapkan di Indonesia.

    Saya mendapatkan banyak ilmu usai mengikuti diklat improve your bisnis ini. Dalam sambutannya menurut Kepala UPT BALATKOP Jatim bapak Agus Pudji Waluyo,S.sos, M.Si, Pemerintah terus berupaya menggenjot pengelolaan usaha mikro kecil menengah (UMKM) untuk meningkatkan daya saing pelaku usaha. Salah satu yang dilakukan adalah melalui Kementerian Koperasi dan UKM dengan membuat gerakan Satu Juta Usaha UMKM Naik Kelas.

    UMKM naik kelas, iya merupakan Gerakan yang akan dirumuskan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019. Salah satu tujuannya adalah agar pelaku UMKM siap menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015.

    Beberapa indikator UMKM naik kelas  diantaranya, usahanya menjadi formal, total penjualan dan aset meningkat serta mampu menjadikan kemandirian serta menciptakan ladang bisnis.

    Menurutnya, Indikator lainnya adalah sistem administrasi dan keuangan meningkat. Barang yang diproduksi meningkat, terakhir dana yang diakses dari perbankan juga meningkat. Namun cukup dengan salah satu indikator yang disebut diatas naik dari semula, maka UMKM itu sudah bisa dikatakan naik kelas.

    Saat ini para pelaku usaha kecil menengah identik dengan lulusan SD. Artinya bahwa, yang 'melek' terhadap wirausaha adalah bukan para sarjana yang notabene berpendidikan tinggi. Hal ini dibuktikan dengan temuan saya saat interview sejumlah peserta diklat (beberapa sampel dari 90 peserta) yang banyak dari lulusan SD. Apakah ini salah ?, tidak, namun perlu ditingkatkan dan memperluas jaringan bisnis sampai pendidikan tertinggi. Maka dari itu perlu untuk meningkatkan sumberdaya kemanusiaan dan pendidikan sehingga kedepan, para pelaku bisnis semakin luas.

    Melihat peserta training entrepreneur di Balatkop jawatimur, ternyata pembisnis didominasi anakk muda (laki-laki) dan orang tua (perempuan). Rata-rata dari mereka sukses karena usahanya yang  sudah lama dan melihat peluang di daerah masing-masing.

    Kreatif, yah itulah yang tergambar dari macam usaha yang geluti oleh semua peserta. Ada yang menembak pemasaran di cluster lokal, regional, nasional dan bahkan antar negara. Salah contoh teman saya dari Sidoarjdo, ahmad. Ia menyulap kaleng dan drum bekas menjadi kursi, meja dan tempat sampah serta semua perabot rumah tangga yang punya nilai jual besar. Saat ini usahanya dipromosikan dinas terkait untuk memperluas dan mengembangkan usahanya.

    Di Indonesia, tingkat Pengangguran lulusan SD, SMP, SMA sangat tinggi. Menurut Badan Pusat Statistik tahun 2013,  Tingkat kelulusan SD sejumlah 5.4 jt orang, 20.3 jt ditingkat SMA, 17.8 jt ditingkat SMK, 10.2 jt ditingkat D3 dan perguruan Tinggi (PT) sebanyak 7.9 jt.

    Untuk meningkatkan kesadaran dan pemberdayaan masyarakat untuk sadar berwirausaha, Pemerintah membuat kebijakan bersama berupa kesepakatan dalam hal Industri. Dinas Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia, dinas koperasi umkm dan Mempora  membuat kesepakatan bersama dalam hal wirausaha untuk meningkatkan peran serta pemuda. Beberapa upaya yang dilakukan pemerintah antara lain:
    1. Mengadakan Pelatihan rutin
    2. Meningkatkan teknis manajerial tenaga kerja
    3. Mengadakan Padat karya
    4. Memperbanyak Pemagangan

    Selain menggunakan beberapa kebijakan empat (4) sektor, pemerintah berupaya meningkatan berupa diklat dan pelatihan, tidak hanya pelatihan singkat. Harapannya kedepan ada pelatihan kesegaran jasmani untuk melatih kebugaran. Harapannya mengikuti diklat lanjutan untuk peningkatan daya kreatifitan dalam berwirausaha.

    UPT Koperasi Usaha mikro, kecil dan menengah Provinsi jawa timur, siap membantu warga jatim untuk memperroleh pendidikan dan pelatihan, bimbingan, konsultasi dan supervisi bagi koperasi dan usaha mikro, kecil dan menengah.

    Dalam sebuah misinya, yaitu meningkatkan kompetensi dan kinerja SDM UMKM, meningkatkan dan pengembangan berbagai ragam model pendidikan dan pelatihan, melakukan bimbingan dan konsultasi sesuai kebutuhan UMKM dan meningkatkan kompetensi seluruh karyawan untuk efektifitas dan efisiensi proses layanan.

    Menurut pengamatan saya dari teori dan konsep MEA (masyarakat Ekonomi ASEAN) dan penerapannya, indonesia akan mengalami keberatan. Saya mendapatkan penemuan bahwa, dihadapkan pasar bebas, usaha kreatif mereka (UKM indonesia) tidak akan bertahan lama, mengingat persaingan dengan negara lain dengan harga murah dan kwalitas terbaik. Sistim "meniru" produk usaha akan menjadi pesaingnya, dan yang pasti para Asing yang menanam saham di Indonesia (PMA).

    Orientasi Pemerintah pusat dan propinsi ternyata sangat berseberangan dengan realitas didaerah dalam program penerapannya. Rata-rata dari peserta diklat yang jumlahnya 90 orang, jarang sekali didaerahnya di fasilitasi oleh Dinas terkait, karena merasa dinas tidak menjemput bola potensi anak daerahnya, sehingga cenderung berjalan dan berusaha sendiri.

    Seperti contoh tentang usaha perunggasan, Asing yang menanam modal di Indonesia yang menggunakan sistem "Kemitraan", memberikan harga bibit ayam petelur (DOC) Rp 0, dengan catatan peternak membeli sentrat dan menjual telur di perusahaannya. Ini kan berarti mematikan para peternak kecil. Dan orang indonesia akan dijadikan Budaknya.

    Nah, contoh tadi akan juga sama dengan bisnis bisnis lain seperti textil (kain konbeksi), kerjinan kreatif dan jasa.

    Andai saja pemerintah daerah (kabupaten/kota) bergerak cepat dengan cara menjemput bola dan betul-betul menerapkan kebijakan pemerintah pusat dan propinsi , insya alloh UKM indonesia akan maju dan sejahtera atas bimbingan pemerintah dan perhatiannya kepada rakyat.

    kunjungi: amruloh saja

    0 Comment for "UMKM NAIK KELAS "

    Back To Top